Selasa, 29 Maret 2011

Islam Malaysia

Islam Malaysia


A.Geografi Malaysia
 Malaysia terkategori negara yang makmur di kawasan Asia Tenggara, ibu kotanya adalah Kuala Lumpur jumlah penduduk 23, 092940 juta jiwa (perkiraan juli 2003) kepala negara dipimpin oleh seorang perdana mentri sedangkan bentuk pemerintahannya adalah kerajaan konstitusional.
Malaysia termasuk salah satu negara Asia Tenggara dengan tingkat perekonomian paling maju dengan ikon menara kembar (twin tower) sebagian kalangan di negeri jiran itu menganggap arsitektur kembar merupakan salah satu bangunan tertinggi di dunia di samping itu, mempunyai arti khusus menara simbol kerukunan.
Tidak berbeda dengan Indonesia, penduduk Malaysia adalah penganut Islam, etnis mongoloid melanition. Islam pun menjiwai segenap aspek kehidupan. Sejak merdeka dari Inggris pada 31 Agustus 1956. Pemerintahan menerapkan kebijakan yang berlandaskan pada nilai – nilai Agma. Hal tersebut telah dituangkan dalam konstitusi negara. Segenap warga etnis melayu dianggap beragama Islam. Meskipun demikian, konstitusi secara teoritis juga menjamin beragama
Bahasa Resmi malasyia adalah Bahasa melayu selain itu, Malaysia juga menggunakan bahasa Inggris, cina ( kanton, mandarin, Hokkien, Hakka, Hainan, foochow) Tamil, Telugu, malayam, Punjabi, Thai. Malaysia terdiri dari 13 negara bagian dan 3 teriotori federal, yaitu, johor, kedah, kelantan, Labuan, melaka, negeri sembilan, pahang perak, perlis, pulau pinang, putra jaya, sabah, serawak, selagor, Terenggam, wilayah persekutuan.
Pada saat Malaysia dipimpinan pedana mentri Mahathir Mohammad. Ia juga mencanangkan program modernisasi berdasarkan dua kebijakan utama :
Pertama, Islam memperoleh keistimewaan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Ini mencakup upaya penanaman nilai-nilai dan identitas islam, membangun institusi keislaman serta membuka hubungan lebih luas dengan dunia islam.
Kedua, meneruskan kebijakan affirmative action yang telah dimulai pada tahun 70-an, yakni memberikan keistimewaan kepada etnis melayu yang muslim untuk menduduki pos-pos penting di pemerintahab maupun dalam pendidikan.
B. Sejarah Kedatangan Islam
Sebenarnya tidak ada kejelesan mengenai kapan islam tersebar di Malaysia. Sehingga menimbulkan berbagai macam teori:
1. Wan Husain Azmi, mengungkapkan sebuah teori:
Islam pertama kali sampai di Malaysia pada abad pertama hijriah. Pada abad pertama hijriah orang islam arab telah sampai di gugusan melayu.
2. Fatmi mengatakan:
Islam datang pertama kali sekitar abad 8 hijriah.atau pada abad ke 14 masehi. Ia menemukan batu bersurat di Trengganu pada tahun 702 hijriah/1302 M.
3. Majun mengatakan;
Islam tiba di Malysia pada abad ke 15 dan 16 Masehi, Namun teori dari fatmi dan majun belum Valid. Penemuan batu nisan di tanjung inggris, Kedah. Pada tahun 1965. Tertulis nama Syekh Abdul Qadir Ibnu Khusyen Stah 1965 m abad ke 9 M. Ia adalah seorang da’I keturunan Persia.
Anggapan umum bahwa Islam wujud buat pertama kali di Malaysia pada abad ke-10 di Terengganu yang merupakan negeri Melayu pertama untuk memeluk Islam. Hal ini berdasarkan Tugu Peringatan Batu yang ditemui di Kuala Berang, Terengganu.
Pengaruh Islam terhadap penduduk asli Malaysia, yaitu berakal dalam-dalam. Sejak mereka dibuang kepercayaan animesme dan memeluk Islam selama masa kerajaan Malaka (abad XV), bangsa Melayu tak pernah berubah agama.
Pada tahun 1303, Sultan Muzaffar Shah I (abad ke-12) dari Kedah memeluk Islam dan menjadi raja Melayu pertama yang diketahui untuk berbuat demikian. Bagaimanapun, adalah pemelukan Islam oleh Sultan Megat Iskandar Shah, sebelum itu dikenali sebagai Parameswara, yang merupakan peristiwa penting dalam pemelukan Islam oleh orang-orang Melayu di Malaysia. Baginda telah memeluk Islam selepas perkahwinannya dengan seorang puteri dari Pasai.

C. Bentuk-bentuk Islam yang ada di Malaysia
Ada dua bentuk islam di malasyia 2 yaitu :
1. Ajaran syafi’ I yang merupakan salah satu cabang sunni merupakan mazhab yang utama di Malaysia begitu pun dikawasan terpencil, masih ada unsur sunni dalam ajaran islam mereka.
2. Islam Hadhari
Hadhari berasal dari kata hadhara yang maknanya hadhir adalah islam realitas, jadi islam hadhari adalah islam yang realitas. Realitas berarti yang sebenarnya, yang betul – betul islam, yang murni dan hakiki atau islam seperti yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Islam Hadhari atau islam progresif ini di perkenalkan oleh mantan perdana mentri malasyia yaitu Tun Abdullah Ahmad Badawi, untuk menegaskan peranan utama pengetahuan dalam islam ketekunan, kejujuran, keuletan dan pentadbiran diberikan nilai yang sama ia juga mengajak kepada orang – orang islam agar menjadi menyeluruh, bertoleransi dan berpandangan kedepan
 Konsep Islam Hadhari
Penerapan konsep islam Hadhari membawa Malaysia mencapai prestasinya. Konsep ini pertama kali di perkenalkan oleh perdana mentri Abdullah Ahmad Badawi, dalam pidatonya di hadapan dewan umum partai UMNO, September 2004 islam Hadhari adalah sebuah konsep tatanan kehidupan beragama untuk mewujudkan kemajuan umat di segala bidang. Islam Hadhari merupakan upaya untuk membawa umat islam kembali kedasar dan fundamental islam sesuai Al Qur’ an dan hadis yang menjadi landasan munculnya konsep islam Hadhari adalah untuk menjawab tantangan dinegara- negara mayoritas muslim yang mana segala upaya perlu dilaksanakan guna menuju penguasaan ilmu dan teknologi dengan tetap berlandaskan pada nilai-nilai keislaman.
 Ada sepuluh prinsip islam Hadhari yaitu :
a. Iman dan Taqwa kepada Allah
b. Pemerintahan yang adil dan dipercaya
c. Kebebasan dan kemerdekaan rakyat
d. Penguasaan Ilmu Pengetahuan
e. Perkembangan Ekonomi yang seimbang
f. Taraf hidup yang memadai bagi semua golongan
g. Perlindungan hak kaum minoritas dan wanita
h. Integritas moral dan budaya
i. Perlindungan lingkungan hidup
j. Pertahanan yang kuat
Menurut Abdullah Ahmad Hadhari pendekatan Islam diharapkan dapat membawa kemajuan bagi umat Islam di negara Malaysia dan bermanfaat bagi pembangunan Malaysia sehingga pendekatan Islam Hadhari ini adalah tujuan yang panjang untuk memastikan umat Islam serta orang melayu menjadi maju dan berjaya dakwah Islam di Malaysia.

D. Politik dan pemerintahan Malaysia
Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan Nasional (pernah disebut pula Aliansi).
Kekuasaan legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).222 anggota Dewan Rakyat dipilih dari daerah pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berdasarkan jumlah penduduk untuk masa jabatan terlama 5 tahun. 70 Senator bertugas untuk masa jabatan 3 tahun; 26 di antaranya dipilih oleh 13 majelis negara bagian (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkat oleh raja atas nasehat perdana menteri. Di samping Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara bagian memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para anggotanya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen dilakukan paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008. Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada calon anggota Dewan Rakyat dan calon anggota dewan legislatif negara bagian juga, di beberapa negara bagian. Voting tidak diwajibkan.
Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen. Kabinet dipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu. sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.
Pemerintah negara bagian dipimpin oleh Menteri Besar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang anggota majelis negara bagian dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara bagian yang memelihara monarki lokal, Menteri Besar haruslah seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting untuk memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.




Daftar Pustaka
http://www.google.co.id/search
http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia
http://www.islam.gof.mylejurnal-islammas.Html
http://www.republika.co.id/berita/ensclopedit-islam-digest
http://www.gaulislam.com/malaysiasekularisme.berbalutislam
Zainah Anwar, Kebangkitan Islam di Malaysia, Jakarta, LP3ES, 1990.
DR. Abdur Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam Di Malaysia, Jakarta, Gema Insani Press, 1997.

1 komentar:

amspi08 mengatakan...

gaya puooll

Posting Komentar